Ruminansia mengambil makanannya berupa rumput atau
tumbuhan dengan cara menjepit menggunakan gigi serinya. Makanan ini tidak
dikunyah, tetapi langsung ditelan masuk ke dalam lambung ini telah bercampur
dengan ludah yang bersifat alkali, sehingga memberikan lingkungan yang pHnya
lebih kurang 8,5.
Di dalam rumen dan reticulum, makanan dicampur
dengan bubur serta difermentasikan oleh bakteri-bakteri lambung secara anaerob.
Untu proses ini bakteri menggunakan gula hasil pencernaan, sedangkan hewan yang
ditumpangi mendapatkan asam lemak yang lansung di absorsi oleh rumen. Bahan
makanan yang belum sempurna dicerna menuju ke reticulum. Disini makanan di ubah
menjadi gumpalan kecil. Selanjutnya, gumpalan-gumpalan kecil tersebut
dimuntahkan kembali ke rongga mulut untuk di kunyah agar menjadi lebih lumat.
Setelah dikunyah menjadi lebih lumat, bahan makanan
masuk ke lambung melewati rumen dan reticulum langsung masuk ke omasum. Di
dalam omasum makanan di cerna lagi secara mekanik, yaitu di aduk-aduk. Setelah
itu makanan dialirkan ke abomasums, yang serupa dengan lambung mamalia hewan
lainnya. Di dalam bagian lambung ini, asam dan enzim diekskresikan dan
pencernaan menangkap kembali zat makanan yang telah digunakan oleh bakteri
simbiosis. Bakteri-bakteri simbiosis hidup di dalam lambung ini, disamping
membantu menghancurkan zat makanan melalui proses fermentasi, juga mampu
mengubah urea dan ammonia menjadi asam amino. Dengan mengenali cara hidup
bakteri simbiosis di dalam usus ataupun di dalam lambung, kini manusia berusa
mengembangkannya yaitu dengan menggunakan bakteri tersebut untuk membuat
biogas.